Kalian bisa bayangkan di umur menginjak 20 tahunan memang pastinya akan banyak hal-hal yang harus didiskusikan. Entah diskusi bareng teman, keluarga, ataupun diri sendiri. Diskusi tentang hal basic hingga yang paling kompleks.
Hari ini aku akan membahas tentang masa depan, melalui diskusiku bersama dua temanku setelah selesai kelas.
 |
source : sun edu |
Awalnya kami hanya berdiskusi sederhana tentang program IISMA yang sedang hangat di kalangan mahasiswa. Yaitu sebuah program pertukaran mahasiswa selama satu semester ke negara luar. Aku sendiri sangat yakin ingin mengikuti program ini tahun 2023 dan dia juga begitu. Saat kami sedang asyik mendiskusikan IISMA satu teman lainnya ikut mengomentari tentang hal ini.
"Kalian serius mau ikut dan keluar negeri?" Tentu saja jawaban kami berdua adalah YA, sangat-sangat yakin. Karena kesempatan ini hanya ada sekali di semester 6 nanti, kampus hanya memperbolehkan kami ikut program setelah semua mata kuliah wajib selesai agar tidak ada beban setelahnya.
"Trus kerjaan kalian gimana?" Sebuah pertanyaan yang pastinya diajukan, karena kami adalah kelas karyawan dan memang punya kesibukan bekerja. Tapi bagiku memanglah harus ada hal yang dilepaskan untuk mendapatkan hal yang baru. Itulah konsekuensinya jika sudah menetapkan suatu pilihan.
Diskusi kami berlanjut hingga pada titik sebuah pertanyaan lainnya muncul. "Setelah S1 mau S2? Kalian gk bosen apa belajar terus? Nggak mau nikah?" Pertanyaan yang sedikit beban. Tapi jika ada kesempatan untuk S2 akan aku ambil dan memang menurutku belajar itu selama hidup. Sesuai dengan motto diriku saat ini.
I life to learn and learn to life
-Alfiah Khaier
Diskusi malam itu menjadi sebuah topik dalam blog ini, yang sedang kalian baca.
Pendidikan atau Pernikahan? Mana yang lebih penting?
Tidak dapat kita pungkiri bahwa kedua hal tersebut adalah pilihan yang nyata. Pilihan yang sangat sulit bagi para muda-mudi yang telah atau akan lulus dari perguruan tinggi. Sebagian orang tua ingin melihat anaknya menikah dan memiliki cucu, sementara banyak orang lainnya bilang bahwa persiapan pernikahan bukanlah hal yang sepele karena menanggung tanggung jawab seumur hidup. Ada pula sebagian yang berkata bahwa jika tidak menikah muda, nanti tidak akan laku. Banyak sekali pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan pernikahan.
Sementara itu tentang pendidikan bagaimana? Banyak orang ingin berpendidikan tinggi karena ingin menaikkan taraf hidupnya menjadi lebih baik, namun malah banyak yang menganggur. Ada pula orang yang berkata bahwa pendidikan tinggi itu tidak penting karena akhirnya akan membangun rumah tangga juga.
Steorotip tentang pendidikan tinggi serta pernikahan sangat bertolak belakang. Steorotip selalu hadir dalam kehidupan kita, dan sebagian besar berkonotasi negatif.
 |
source : pinterest |
Kehidupanmu Kamu Pengendalinya
Sebuah subjudul yang aku berikan tentang tanggapan dari pernyataan pendidikan atau pernikahan.
Menurutku, setiap orang hidup berbeda-beda, memiliki tujuan dan impian yang berbeda, serta memiliki kesempatan yang tidak pula sama. Bukannya menggantungkan diri dengan takdir, tentunya kita harus dapat mengendalikan takdir tersebut.
Tidak masalah jika kamu ingin melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, itu hidupmu. Tidak masalah jika kami ingin segera menikah dan membangun keluarga, itu hidupmu. Tuhan tidak pernah mempermasalahkan tentang keputusanmu. Namun, Tuhan akan memberikan hasil atas keputusan yang kamu pilih.
Maka dari itu menurutku selama kamu mempertanggung jawabkan pilihanmu, itulah menjadi hal yang paling baik bagimu.
Sedikit saran dariku, ketika kamu membuat pilihan cobalah melihat dari berbagai macam sisi kehidupan, dan sertakan pikiran juga hati saat memilihnya.
Tetap semangat para pemuda! Karena masa depan ini milik kita.
0 Komentar