Tetaplah Menjadi Orang Baik

made by AI

Orang baik akan bertemu dengan orang yang baik pula, itulah selalu yang saya percaya dari kecil, hal yang selalu diingatkan oleh ibu saya. Kenapa saya sangat gigih dengan hal ini? Karena dari ilmu pikir yang diajarkan kepada saya saat D1 dulu, bahwa apa yang kita pikirkan adalah apa yang kita dapatkan. Jika pikiran kita berisikan hal-hal yang positif, maka hal yang akan kepada kita adalah hal-hal positif.

Pikiran kita juga tentunya selaras dengan hati atau perasaan kita, itulah kenapa ketika pikiran kita positif perasaan kita selalu senang dan bahagia. Ketika saya berkaca pada ajaran yang diajarkan, ada satu Hadits Riwayat Bukhari.

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh (jasad) terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).

Dari sini saya melihat dan menelisik bahwa semua perbuatan itu tergantung dari niatnya, jika berbuat baik, maka kebaikan yang akan didapatkan, jika berbuat buruk maka keburukan yang akan didapatkan.
Mungkin ada kalanya kita sudah baik dengan orang, namun orang tersebut justru jahat kepada kita. Apa yang kita lakukan adalah tetaplah berbuat baik kepada orang tersebut, jika kita berbuat jahat pula apa bedanya kita dengan dia? 

Namun pasti sebagian orang menganggap bahwa orang baik adalah orang yang lemah, sebenarnya tidak begitu, orang baik hanya pandai menempatkan diri bersama kebaikan dan terlihatnya lemah karena tidak melawan kejahatan itu dengan kejahatan pula. Orang baik disini juga bukan berarti tetap diam ketika diperlakukan seenaknya, karena ada kalanya orang baik harus melawan kejahatan tersebut untuk membela dirinya. Sama seperti satu hadits lain tentang menghadapi kejahatan / kemungkaran.

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)


Menjadi orang baik bukanlah takdir, tetapi adalah pilihan. Kita pilih untuk bersikap baik kepada semua orang tanpa pandang bulu, hanya dengan mengharap Ridha Allah SWT. Karena menurut kutipan dari Drs. Djaetun HS.
 
Jadilah orang baik, karena orang baik dibedakan Tuhan, dimanapun, kapanpun, salam kepada apapun.

Posting Komentar

0 Komentar