![]() |
Source : Tim Doc Baznas |
Pada bulan desember di 2024, aku memutuskan untuk mendaftar kegiatan kerelawanan bersama Baznas. Kegiatan kerelawanan ini merupakan salah satu kegiatan dari banyaknya kegiatan yang diadakan Baznas. Kegiatan bertemakan Voluntrip ini dilaksanakan di Kampung Mualaf, Leuwidamar, Baduy Luar. Seperti biasa aku mendaftar sendiri dan berharap mendapatkan teman baru nantinya saat kegiatan.
Kegiatan Voluntrip ini tidak terbatas usia jadi mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa dapat mendaftarkan diri hanya dengan bersedekah melalui Baznas, sedekah yang kita kirim nantinya pun akan dikelola dan disalurkan kembali oleh Baznas.
Pagi hari di hari pelaksanaan, aku menuju kator Baznas di Jakarta timur dengan KRL Jabodetabek dan bertemu beberapa peserta di stasiun tujuan. Akhirnya kami bersama menuju kantor Baznas dan dibagikan volunteering kit seperti topi, pin, dan kaos. Perjalanan menuju kampung mualaf menggunakan bis yang dapat ditempuh sekitar 4 Jam perjalanan.
Saat kami sampai disana kami bersiap untuk briefing kegiatan. Kami dibagi menjadi 3 kelompok yaitu, kelompok Kesehatan, Pendidikan, dan Logistik. Kebetulan aku mendapat bagian kelompok logistik dengan tugas mengemas dan membagikan logistik ke rumah warga sekitar. Logistik yang dibagikan diantaranya ada beras, minyak, susu, gula, sarden dan kebutuhan dapur lainnya. Kami mengemasnya dengan bag besar dan mengangkutnya ke rumah-rumah warga. Cukup berat memang beban bag nya, karena kami harus mengantar ke rumah yang jaraknya agak berjauhan. Namun kami tetap semangat membagikannya karena senyuman para penerima adalah hasil yang kami dapatkan.
Setelah melakukan tugas pembagian logistik, aku berbincang dengan peserta lain yang berada di kelompok berbeda, mereka berkata bahwa kegiatan di kelompok mereka juga sama menyenangkannya dengan tim logistik. Bahkan anak-anak sangat senang bermain dengan para peserta setelahnya.
Perjalanan tidak sampai situ, keesokan harinnya kami berlanjut untuk mengunjungi Baduy Dalam. Sebagai orang yang pernah menggunjungi Baduy Dalam beberapa tahun lalu, aku agak khawatir dengan peserta yang tidak biasa melakukan perjalanan jauh, karena saat itu aku melakukan perjalanan cukup lama dengan open trip ke Baduy Dalam. Namun aku salah sangka, ternyata titik perjalanan ke Baduy Dalam ini dimulai dari terminal Cijahe bukan Ciboleger atau via Jembatan Akar.
Terminal Cijahe juga salah satu gerbang masuk ke perkampungan Baduy Dalam yaitu Desa Baduy Dalam Cikeusik, sungguh sangat senang karena desa yang ini belum aku kunjungi. Pada 2022 aku hanya mengunjungi Desa Baduy Dalam Cibeo dengan perjalanan kaki total 13 Jam yang melelahkan, kalian bisa cek ceritaku ke Baduy Dalam Cibeo disini.
Kembali ke cerita Voluntrip, perjalanan ke Baduy Dalam Cikeusik melalui terminal Cijahe ini hanya memakan waktu 1-2 jam, sangat cepat dan kami juga tidak menginap, hanya sekedar melihat-lihat dan mendengarkan cerita Baduy Dalam, lalu kembali pulang.
Aku sangat bahagia karena Allah mengizinkan aku untuk mengikuti kegiatan Voluntrip yang bermanfaat serta kembali berkunjung ke Baduy untuk mensyukuri kehidupan. Mungkin kita yang hidup di kota modern akan kesulitan dengan tidak adanya listrik, jaringan internet, bahkan kamar mandi. Namun dari Suku Baduy kita belajar bahwa semua itu bukan halangan, mereka tetap dapat melakukan aktifikas sehari-hari dengan bahagia, bahkan sambil menjaga alam agar tetap lestari.
Sepatutnya kita harus berterimakasih kepada mereka karena masih menjaga paru-paru di Banten ini tetap hijau. Sekian cerita hari ini, semoga kita selalu diberikan rasa syukur dan kesabaran yang luas dalam menjalani kehidupan.
0 Komentar