Pada umur 20an banyak orang yang mulai bingung kemana arah dan tujuan hidupnya. Karena pada masa ini mereka telah berfikir bahwa mereka bukan lagi remaja dan harus menjalani hidup sebagaimana orang dewasa. Tapi tidak tahu bagaimana awal mula atau cara untuk melakukannya, dan pada akhirnya mereka merasa bahwa sudah hidup saja masih syukur. Menjalani hari-hari seperti biasa tanpa ada rencana untuk kedepannya mau seperti apa, alias menjalani hidup tanpa gairah.
Apakah kamu merasa seperti ini juga?
source :Kompasiana |
Masa peralihan dari remaja ke dewasa sering kali menimbulkan kekhawatiran atau kegelisahan tentang masa depan yang biasanya kita sebut dengan Quarter Life Crisis. Pada masa ini seseorang akan merasa bingung dengan jati dirinya, karir, dan hubungan karena ini adalah titik krisis dimana mereka menghadapi perubahan yang sangat signifikan dari kehidupannya sebagai remaja. Jika pada saat remaja jadwal atau hal-hal yang harus dilakukan sudah ada dan biasa dilakukan seperti belajar disekolah atau bermain dan terus menerus seperti itu hingga akhirnya lulus. Sementara setelah lulus terdapat banyak pilihan namun kemampuannya terkadang tidak imbang sehingga terjadilah kebingungan. Apalagi setelah melihat pencapaian orang lain, biasanya orang tersebut akan merasa di buru-buru waktu untuk mendapat pencapaian serupa.
Pada masa ini kita jadi berfikir ingin melakukan apa dan menjadi siapa?
Sebelum masuk ke tips dalam pencarian jati diri saya ingin bercerita sedikit tentang podcast yang saya tonton. Menurut podcast yang saya dengar dari Yuk Ngaji TV bahwa jati diri dan mengenal diri sendiri seharusnya sudah ditentukan saat seseorang sudah baligh atau saat anak bisa membedakan tentang apa yang baik dan buruk, karena pada saat ini mereka bagaikan kertas putih kosong yang harus di goreskan tinta untuk mengenal dirinya sendiri dan menentukan arah hidupnya. Tentunya peran orang tua sangat penting disini untuk membantu menentukan keinginan dan tujuan anaknya. Itulah mengapa terkadang pola asuh anak juga berpengaruh dengan bagaimana si anak jika besar nanti.
Saya jadi ingat tentang Dedi corbuzier saat Azka ingin menjadi petinju dan ia mendukung anaknya dengan mengizinkannya les boxing, ini merupakan salah satu support orang tua dalam membantu anaknya untuk menemukan jati dirinya dan mencapai tujuan hidupnya.
Menuju ke inti pembahasan, berikut adalah tips dalam mencari jati diri sehingga hidup lebih bergairah.
- Mengenal diri sendiri. Pahami tentang dirimu, apa yang kamu suka? apa yang membuatmu semangat? apa kelemahanmu?. Dengan menjawab beberapa pertanyaan tersebut dapat membantu kamu dalam mengenal dirimu sendiri. Ini penting, karena jika kamu tidak kenal siapa dirimu bagaimana kamu menuntun dirimu menuju tujuan hidupmu?
- Mencoba hal-hal baru. Eksplore lah lebih luas tentang dunia ini, lakukan hal-hal baru yang belum pernah kamu coba, jangan takut, barangkali hal tersebut bisa menjadi passionmu.
- Betemu orang baru. Bertemulah dengan banyak orang, dengarkan cerita dan pengalaman mereka, mintalah pendapat dari mereka tentangmu, bisa jadi mereka menjadi salah satu jalan untuk kamu lebih mengenal dirimu.
- Menulislah. Mungkin banyak yang tidak setuju dengan menulis dapat membantu untuk mencari jati diri, tapi bagi saya ini merupakan salah satu hal yang patut dicoba. Dengan menuliskan apapun yang kita lakukan setiap harinya, emosi yang kita rasakan, dan pengalaman yang kita lewati dapat menjadi sebuah rekaman pribadi. Baca kembali apa yang kamu tulis dan terkadang ide akan muncul ketika kamu merenungi tulisanmu.
jika masih belum juga, coba amatilah tanda-tanda yg Tuhan berikan seperti keajadian luar biasa sebagai titik balik dalam mencari diri.
Mengapa saya menyarankan kalian untuk menemukan jati diri? karena dengan mengetahui jati diri kita akan lebih mudah menentukan tujuan hidup sehingga hidup kita lebih bergairah dan semangat dalam menjalani kehidupan.
Sekian! Semoga bermanfaat.
0 Komentar